8 Makanan Khas Kuliner dari Suku Minahasa – Suku Minahasa adalah kelompok etnis yang berasal dari Semenanjung Minahasa di bagian utara Pulau Sulawesi, yang mana sering juga disebut sebagai orang Manado, kota yang menjadi ibukota Sulawesi Utara. Makanan khas Manado sudah dikenal dengan bumbunya yang menggugah selera. Berikut daftarrekomendasi kuliner khas Minahasa yang patut kamu coba kalau kamu berkunjung ke Sulawesi Utara.
Tinoransak
Tinoransak merupakan makanan khas Manado yang terbuat dari daging dengan rasa pedas. Daging yang digunakan untuk olahan Tinoransak dapat berupa sapi, babi, ayam, ataupun ikan. Selain dikenal dengan rasa pedas, Tinoransak juga dikenal dengan rasa rempah-rempahan yang lezat, karena dibuat dengan campuran cabai, jahe, dan kunyit bakar. Cara memasaknya pun unik, karena daging yang telah dilumuri bumbu akan dimasukkan ke sebilah bambu dan kemudian dibakar. Tinoransak biasanya disajikan dengan Nasi Jaha yang telah dijelaskan sebelumnya. Belum lengkap rasanya kalau pergi ke Sulawesi Utara tanpa mencicipi Tinoransak.
Woku
Woku merupakan bumbu khas Tanah Minahasa yang banyak dinikmati penduduk asli maupun wisatawan. Terdapat dua Woku yang berbeda dari cara memasaknya, yaitu Woku Blanda dan Woku Daun. Woku Blanga merupakan bumbu yang dimasak di dalam belanga atau panci yang terbuat dari tanah liat.
Sementara, Woku Daun diolah menggunakan daun. Kuliner khas Minahasa ini sendiri merupakan campuran bumbu daun jeruk, daun kunyit, daun serai, daun pandan, perasan jeruk nipis, kemangi, kunyit, jahe, dan kemiri. Makanan yang dapat diolah dengan bumbu Woku ini adalah ikan kerapu, nila, mas, kepiting, udang, serta daging ayam ataupun daging sapi.
Sambal Roa
Buat kamu pecinta rasa pedas, sambal satu togel singapore ini pasti sudah nggak asing lagi buatmu. Sambal Roa merupakan kuliner khas Manado yang terbuat dari campuran dari ikan roa yang diasap dengan sambal dan berbagai bumbu lainnya yang menjadikan Sambal Roa tak hanya pedas namun juga gurih dan memiliki rasa serta aroma yang khas. Susah untuk nggak ngiler saat melihat berbagai kuliner khas Minahasa tersebut, bukan? Jika ingin lebih puas menikmati cita rasa makanan khas Minahasa tersebut, tak ada salahnya jadikan Manado sebagai destinasi liburanmu selanjutnya.
Klapertaart
Makanan khas Minahasa ini merupakan warisan dari budaya orang Belanda saat menetap di Manado dan kemudian menjadi makanan khas yang juga merupakan oleh-oleh khas Minahasa. Klapertaart berasal dari kata Klapper yang berarti kelapa, sementara Taart merupakan kue. Sehingga, dari segi bahasa, Klapertaart berarti kue kelapa.
Klapertaart sendiri merupakan makanan khas Minahasa yang berbahan dasar susu, telur, kelapa, tepung terigu, mentega, kacang kenari, dan bubuk kayu manis. Selain dengan tambahan kacang kenari dan bumbu kayu manis, kini Klapertaart memiliki berbagai varian rasa yang menarik, mulai dari coklat, durian, blueberry, dan keju.
Gohu
Berbeda dengan Gohu di Maluku Utara, Gohu Minahasa atau Gohu Dingin merupakan daging pepaya setengah matang (muda) yang diiris memanjang dan kemudian dicampur dengan air, cuka, cabai, gula aren, jahe, terasi, dan bakasang atau fermentasi telur atau perut ikan. Karena berbahan dasar terasi, kuliner khas Minahasa memiliki aroma yang sangat tajam. Gohu sering juga disebut sebagai rujak atau asinan khas Manado. Gohu ini memiliki rasa asam pedas yang apabila ditambahkan es batu sangat nikmat untuk disantap di siang hari yang panas.
Tinutuan
Tinutuan berasal dari kata ‘Tuutu’ yang berarti nasi atau bubur. Berbeda dengan bubur pada umumnya yang dihidangkan dengan ayam atau telur, Tinutuan adalah bubur yang dihidangkan tanpa daging dan dengan berbagai macam sayuran, seperti ubi, bayam, kangkung, jagung, labu, dan kemangi. Kuliner khas Minahasa ini biasa dikonsumsi orang Manado sebagai sarapan di pagi hari maupun di sore hari. Apabila kamu menginap di hotel di Manado yang memiliki bintang 3 ke atas, Tinutuan biasanya menjadi menu sarapan. Makanan yang sangat sehat ini cocok untuk kamu yang suka sayuran.
Nasi Jaha
Nasi Jaha adalah makanan pokok khas Minahasa yang terbuat dari beras ketan yang dicampur santan, bumbu rempah-rempah, dan kemudian dibungkus dengan daun pisang. Bumbu yang dimaksud terbuat dari daun pandan, jahe, bawang, kemiri, kunyit, serai, dan dapat ditambahkan ikan woku atau cakalang.
Penyajian Nasi Jaha ini adalah berbentuk silinder yang terbentuk karena dimasak (dibakar) di dalam batang bambu. Nasi Jaha ini dapat dijumpai di berbagai acara di Sulawesi Utara sebagai hidangan khas. Makanan khas Minahasa ini dapat disantap langsung atau ditemani lauk atau makanan khas lainnya.
Cakalang Fufu
Menurut bahasa setempat, ‘Fufu’ berarti asap. Sehingga, Cakalang Fufu terbuat dari ikan cakalang/tongkol yang dijepit di bambu, lalu diasap dan ditambahkan bumbu. Sebelum dilakukan pengasapan, ikan dibersihkan sampai ke jeroan dan sisiknya hingga bersih. Bumbunya biasanya berbahan dasar cabai, bawang, jahe, lengkuas, sereh, daun jeruk, dan perasan air jeruk limau. Setelah diasap, tekstur ikan ini akan mengeras dan hal tersebut yang justru menjadi ciri khas dari Cakalang Fufu. Cakalang Fufu juga dapat dijadikan oleh-oleh karena dapat disimpan dalam waktu yang lama dan merupakan makanan khas Minahasa.